Sabtu, 14 April 2012

Hiroku kanazawa

Hirokazu Kanazawa di
Amerika dan Eropa
Tahun 1960 Kanazawa mulai
mengembangkan karirnya di
luar negeri. Tempat pertama
yang ditujunya adalah Hawaii.
Kanazawa menganggap
negara di luar Jepang
memang butuh lebih banyak
instruktur karate. Hal itu
karena kebanyakan instruktur
karate adalah eks prajurit
yang pernah belajar karate.
Namun karena terlalu singkat,
mereka belum mencapai sabuk
hitam. Akibatnya standar
mereka juga tidak begitu
tinggi.
“Kebanyakan mereka adalah
prajurit dan pernah berlatih
di dojo Okinawa maupun
Jepang. Karena berlatih dalam
waktu yang singkat,
kebanyakan mereka hanya
memegang sabuk coklat.
Mereka harus kembali ke
Amerika sebelum mendapat
sabuk hitam. Lalu mereka
mulai mengajar karate.”
Umumnya seorang instruktur
karate saat berpromosi akan
mendemonstrasikan kata atau
tameshiwari (pemecahan
benda keras). Namun lain
halnya dengan Kanazawa.
Saat di Hawaii dirinya mesti
bekerja keras dengan
melawan petarung dari
beragam disiplin bela diri. Mulai
dari kajukenbo, petinju hingga
pegulat pernah dihadapinya.
Sebagian dari lawannya
bahkan memegang peringkat
yang tinggi di organisasinya.
“Petinju dan pegulat adalah
orang yang kuat. Pukulan
mungkin bisa saja mereka
tahan, tapi tidak dengan
tendangan. Karena itu
kugunakan teknik jodan
mawashi geri (tendangan ke
arah pelipis) untuk pegulat
dan ashi barai (sapuan kaki)
untuk petinju.”Bang!!! begitu
terkena mereka langsung
tidak sadar.”
Meskipun banyak melawan
petarung dengan bela diri
bergaya barat, di Hawaii
Kanazawa juga sempat
melawan beberapa karateka.
Ada kisah unik dimana setelah
Kanazawa mengalahkan
seorang karateka dari aliran
Kushinkai, orang itu lalu
pindah pada Shotokan.
Usaha Kanazawa
mempromosikan Shotokan di
benua Amerika berhasil
dengan dibukanya cabang
perwakilan JKA di Hawaii. Dua
tahun kemudian Kanazawa
kembali ke Jepang.
Namun agaknya Kanazawa
tidak dapat berlama-lama di
Jepang. Tahun 1965 JKA
menugaskannya untuk
serangkaian promosi di benua
Eropa. Kanazawa yang
menyukai karate agaknya
tidak keberatan menerima
tugas berat itu.
“Aku sangat menyukai karate
dan kupikir karate
bermanfaat dalam segala hal
baik karakter, tubuh dan jiwa.
Itulah sebabnya aku ingin
membaginya dengan orang
lain. Tentu saja kuharap akan
ada persahabatan antara
Jepang dengan negara lain.
Saat JKA berkata, “kau harus
pergi” aku tidak keberatan,
karena aku menikmati
berkeliling dunia untuk
mengajar karate.”
Tahun 1965 Inggris menjadi
ekspansi Kanazawa
berikutnya. Sebuah tantangan
baru kembali dihadapi
Kanazawa. Namun kali ini
bukan berasal dari petarung
lain, melainkan dari orang
awam yang ingin belajar gaya
Shotokan JKA.
Orang barat ternyata
mempunyai perbedaan fisik
dengan orang Jepang.
Meskipun berpostur lebih
tinggi, orang barat ternyata
mempunyai masalah dengan
gerakan tertentu. Hal ini juga
dialami Teruyuki Okazaki
(pendiri ISKF) yang mengajar
di Amerika. Menurut Okazaki
jika orang Jepang mampu
melakukan lompat kelinci,
maka sebaliknya dengan
orang barat.
Melihat kelemahan itu,
Kanazawa mencoba
memikirkan cara lain. Dirinya
mulai mengubah sedikit
gerakan kata agar sesuai
dengan fisik orang barat.
Akibat tindakannya itu
Kanazawa sempat dituduh
telah mengubah esensi kata
Shotokan. Meski sempat
kontroversial, Kanazawa
menegaskan bahwa dirinya
tidak pernah mengubah inti
dari kata Shotokan. Dirinya
beralasan apa yang
dilakukannya hanya untuk
mempermudah metode
mengajarnya.
Seperti yang sudah diketahui
sebelumnya, Kanazawa
mempunyai kelebihan dalam
teknik tendangan. Saat
mengajar di Inggris dan
negara Eropa berikutnya,
Kanazawa mengurangi porsi
latihan pukulan. Dia melihat
kelebihan orang barat dalam
hal kekuatan kaki. Potensi ini
ditanggapi Kanazawa dengan
mengajarkan lebih banyak
tendangan. Inilah yang menjadi
salah satu alasan mengapa
hari ini karateka barat
terlihat lebih unggul dalam hal
tendangan.
Tahun 1968 Kanazawa
melanjutkan perjalanannya
menuju ke beberapa negara
Eropa. Masih di tahun yang
sama, Kanazawa ditunjuk
sebagai manajer utama tim
karate Eropa yang akan
berlaga di turnamen WUKO di
Meksiko. Penunjukkan ini
membuktikan figur Kanazawa
telah populer di kalangan
orang barat.
(Indoshotokan.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar